“Malam Jumat,
Malam Seribu Satu Malam”
Berbicara tentang malam jumat di pesantren, tentu malam
tersebut menjadi memorable sepanjang sejarah gua mondok. Dan gue manamai malam jumat gue dengan malam
seribu satu malam. Kenapa coba? Ya karena pada malam tersebut tersimpan banyak
kenangan, kebersamaan, kisah, ataupun peristiwa-peristiwa rahasia lainnya.
Malam jumat juga salah satu malam yang paling gw sukai
ketimbang malam-malam lainnya. Karena malam tersebut adalah weekend bagi
mayoritas anak pondok yang menganut penanggalan hijriah di pondoknya. Termasuk
pondok gue. So, di malam itulah kami anak pondok bersantai ria, berkumpul bersama,
merefresh diri, atau menghabiskan malam dengan banyak kegiatan positif, dan
lain sebagainya.
Gw pribadi kalo malam jumat tiba, setelah membaca
Al-Kahfi dan mengikuti muhadarah , gw lebih senang bercokol dengan sesama gang gue.
Melakukan banyak hal, dari mulai makan jama’ah, main futsal, ngopi, ngerumpi,
hingga begadang bareng.
Kalo dulu pas jaman gw masih jahiliyah (Alhamdulillah
sekarang mah udah taubat hehe). Gw dan teman-teman suka bangat ngoleksi dan ngumpetin
barang-barang elektronik. Seperti handpone, laptop, mp3, music box, hingga radio mini.
Ini unforgetable bangat dah. Serasa main detektiv-deketktivan sama para
musyrif (pengasuh pondok), terutama pas lagi razia. Biasanya razia di pondok gw
itu berlangsung di kelas ketika jam pelajaran. Soalnya mereka sudah paham kalo
santri suka membawa barang maksiatnya ke
kelas, entah untuk dinikmati di sana, atau sekedar mengamankan barang agar
suatu ketika asrama sedang di razia, maka ia aman. Makanya gak heran selama ini
para musyrif jarang menemukan barang tersebut di asrama santri. dapetinnya malah kebanykan di sekolah.
Kendati demikian, mitos santri lebih cerdas dari pada
guru dalam masalah mengikuti nizom (peratauran) masih berlaku di pondok gw. Bagi
orang-orang kaya gue dan sejenisnya yang perlu diruqyah supaya sadar, kami
beranggapan bahwa peraturan itu dibuat untuk dilanggar. Jadi gak asyik jika
atasan memberikan rules baru yang menurut kami ga saik, kami gak langgar
itu peraturan.
Alhamdulillahnya selama gw mondok baru sekali ketahuan
guru bawa mp3 dan langsung disita. Ya untungnya mp3 itu isinya muratal dan
sedikit musik favorit gw. Walaupun jujur, gw dulu pernah bawa handpone sebulan,
music box 3 bulan, dan mp3 satu semester. Dan itu terjadi ketika gw kelas 11. Masa
Puncak-puncaknya bandel di SMA. sedangkan puncaknya bandel masa SMP itu pas
kelas 8. Kenapa selalu di tingkat 2 coba? Ya logikanya, ketika lu memasuki
jenjang 1 SMP, lu masih harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar, semuanya
serba jaim dan kalo melakukan sesuatu yang agak melanggar itu penuh
pertimbangan. faktor lainnya karena lu punya dua angkatan senior. Ya bisa
dibilang masih polos-polosnya lah. Ketika lu naik ke kelas 2 SMP, dan lu sudah
akrab dengan medan dan lingkungan, terlebih sudah jadi senior tingkat 1,
mulailah muncul sifat-sifat alamiah anak pesantren yang gatel ngelanggar
peraturan dan lebih suka bermain daripada belajar. Bagi yang gak bisa bisa
mengendalikan hawa nafsunya, pasti sering kena kasus. Baik itu kasus kecil,
sedang, sampe yang besar. Nah pas lu naik ke kelas 3, dan akan dihadapkan oleh
UN (Ujian Nasional), barulah lu sadar dan menyesali kelalaian yang telah diperbuat selama di kelas dua. Banyak
pelajaran yang ketinggalan karena sering cabut mapel, tidur di kelas, jarang
belajar malem, hingga off sekolah. (Pengalaman gw banget Hehe). Makanya banyak
teman-teman gw yang insyaf dadakan pas naik ke kelas 3, termasuk gw juga. Ya
kira-kira logikanya begitulah, tinggal analogiin saja sama ketika kita di
jenjang SMA.
Oke kembali ke malam jumat, jadi biasanya kalo malam
jumat itu gw and the gangs suka nongsky di kelas IPS lantai atas. Dan itu sudah
menjadi basecamp kita. Tempat perkumpulan orang-orang stres yang memiliki gaya
hidup eksentrik yang cenderung ekstrovert. Hal yang paling gw dan teman-teman suka yakni
mendengarkan radio Ardan Bandung 105.9 FM bersama-sama. Biasanya kalau malam jumat
Ardan menyiarkan cerita-cerita horror yang menyeramkan. Dan gw suka bangat sama
yang namanya misteri, walopun gw orangnya paranoid terhadap hal-hal yang berbau
mistis. Apalagi konon di pondok gw ini dulunya tempat perkumpulan bangsa jin yang
disulap menjadi rumah dan tempat ibadah tuk menuntut ilmu dunia dan akhirat.
Jadi suasana makin mencekam ketika penyiar sudah memasuki bagian munculnya
setan hingga keluarnya suara kunti sungguhan. Rido, teman gw biasanya orang
yang pertama minta ganti saluran Radio. Tapi semua sepakat menolak. Walhasil
dia lebih memilih stand by di depan kelas tuk mengecek suasana sekaligus
menjaga-jaga jikalau ada santri lain atau ustadz yang hendak ke basecamp kami.
Selain mendengarkan radio ardan, biasanya teman gw
si Ghea Ferdian, yang jarak rumahnya tinggal ngesot dari pondok, sering nyelundupin
laptop buat acara malem jumat kita. Ini biasanya kita manfaatin buat nonton
atau bermain game PES 2013. waktu itu PES 16’ belum keluar. Caranya dia nyuruh
teman atau saudranya buat pura-pura negejenguk dia waktu sore harinya. Nah pas malem abis
acara, barulah kita sama sama ke basecamp buat menjalankamn misi bersama.
Duh, kalo inget-inget momen itu rasanya ingin balik lagi
ke bangku SMA, berkumpul bersama teman-teman konyol dan gila. Tertawa bersama,
sedih bersama, dan senang bersama. Hal yang gak bakal lo temui setelah lu lulus
dari pondok.
Andai waktu bisa diputar, tentu gw bakal melakukan
hal-hal positif bersama sahabat-sahabat gw dalam menjalani hari-hari di
pesantren tercinta dulu, memperbaiki hubungan dengan para ustadz, lebih ta’at
aturan, nerima nasihat ustadz, serta tidak membawa barang-barang yang dilarang
di pesantren, dan semisalnya.
Terakhir nasihat dari gw, jangan pernah menyia-nyiakan
waktu luang lu buat hal-hal yang kagak ada manfaatnya. inget pesan Nabi kita :
“Merupakan
kesempurnaan seoarang muslim adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat bagi
dirinya”. (H.R. Tirmidzi)
اغتنم خمسا قبل خمس :
شبابك قبل هرمك وصحتك قبل سقمك وغناك قبل فقرك وفراغك قبل شغلك وحياتك قبل موتك.
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
{1} waktu mudamu sebelum datang tuamu,
{2} waktu sehatmu sebelum datang sakitmu,
{3} waktu kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
{4} masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
{5} hidpmu sebelum datang kematianmu.”
(H.R. Al Hakim)
Lima hal tersebut merupakan inti
misi dan visi hidp manusia, karena kunci kesuksesan itu terletak pada bagaimana
mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya. At the last, jangan
ditiru yah perihal tulisan gw, tapi ambilah yang bermanfaat dari tulisan ini. Semoga
bisa menjadi amal jariyah kelak di yaumil qiyamah.
0 Response to "CERITA DI MALAM JUMAT"
Post a Comment